Kamis, 27 Juni 2013

Mungkin, Mungkin dan Mungkin...

Mungkin aku harus mundur, mungkin aku harus mengalah, mungkin aku sudah seharusnya membiasakan diri tidak bergantung olehmu, mungkin aku harus ikhlas, mungkin aku harus rela melepasmu, mungkin sia-sia caraku untuk membuktikan niatku padamu, mungkin sudah saatnya membuka lembaran baru tanpa kamu, mungkin..........

Semuanya masih terikat oleh kata "mungkin". Iya, mungkin kamu sudah benar-benar menutup diri untukku. Mungkin sudah saatnya aku menelan pil pait love life-ku, ditinggal orang yang aku sayang disaat aku mulai sayang, ditinggal orang yang selalu menemaniku selama 2bulan itu, dimasabodokan oleh dia yang dulu sangat peduli padaku, diabaikan semua ungkapan rindunya oleh dia yang selalu memanjaku;dulu, ditinggal orang yang aku sayang kembali pada wanita sebelum aku, disakiti sedemikian rupa perasaannya.

Aku tak pernah menyalahkanmu, aku tak pernah kecewa padamu, aku tak pernah berburuk sangka padamu. Karena, aku tau, disaat kamu seperti itu, itu bukan kamu yang aku kenal. Kamu yang selalu ramah, kamu yang selalu membuatku tersenyum, kamu yang selalu dewasa, kamu yang selalu sempurna di mataku. Iya, itu pandanganku untukmu. Kalau memang, melepasmu dan merelakanmu adalah satu-satu cara agar kamu kembali padaku? Harus aku akui, walaupun sebenarnya susah. Aku ikhlas, akan aku coba. Susah sebenarnya setelah kamu memberikan satu harapan besar itu padaku. Mungkin kamu paham maksudku.


Rabu, 26 Juni 2013

I.Miss.You.

Aku masih disini. Iya, masih mencoba bertahan untuk kamu. Masih berdiri tegak dengan prinsip dan keyakinanku, walau badai angin sikap dingin dan hempasan harapan darimu selalu datang tanpa tau kapan waktunya. Aku masih yakin, suatu hari nanti, kamu sadar akan niatku, akan niatku untuk kita agar menjadi lebih baik. Aku gak bisa apa-apa, yang aku bisa hanya mencoba untuk menghangatkan suasana seperti dulu. Iya, seperti kita yang dulu. Tapi apa daya. Semua selalu berujung argumentasi tentang kesalahan kita dulu, selalu berujung dengan kemasabodoanmu yang selalu menggoreskan luka di hatiku. Kita masih belum bisa saling mengerti satu sama lain, aku masih belum bisa mengerti kamu yang tidak mau bertele-tele, kamu pun sama, kamu belum bisa mengerti aku dengan sikapku yang selalu panik, tidak enakan, ribet, dan selalu ingin ditenangkan. Aku ingin dipeluk kamu, dipeluk sambil kamu bilang,"tenang aja, semua akan baik-baik aja kok."

Aku kangen kamu.
Aku kangen di setiap pagiku selalu ada ucapan "Selamat pagi sayaang. Jangan lupa solat subuhnya"
Aku kangen di setiap hariku selalu ada kamu.
Aku kangen saat pelajaran di kelas, ada yang mencuri-curi pandang, tapi selalu terlihat olehku.
Aku kangen melihatmu mengatakan,"aku sayang kamu" tanpa suara; hanya dengan gerakan bibir. Di kelas, dikarenakan jarak antartempat duduk kita.
Aku kangen diberi semangat melalui pintu saat kita ulangan bergantian.
Aku kangen duduk di sampingmu, aku kangen duduk di bangkumu, meletakan kepalaku di atas tas dan jaketmu hingga tertidur.
Aku kangen melihatmu memimpin kelas kita.
Aku kangen dengan caramu berbicara.
Aku kangen dengan candaan darimu
Aku kangen dibuatmu tersenyum setiap hari.
Aku kangen mengadu tatapan mata denganmu; padahal kamu tau, aku susah untuk melihat seseorang langsung ke matanya.
Aku kangen memelukmu.
Aku kangen berbicara denganmu saat kita sedang naik motor; padahal aku tipe orang yang sungkan untuk berbicara jika itu sedang berkendara.
Aku kangen kita bandel bareng-bareng.
Aku kangen perjalanan kita ke Anyer.
Aku kangen kamu datang ke rumahku, main di rumahku.
Aku kangen disaat kita ngobrol cuma berdua.
Aku kangen suaramu yang selalu bikin aku nyaman; suara lembut yang keluar hanya jika kita sedang berdua.
Aku kangen mendengar kamu bilang,"aku sayang banget sama kamu"
Aku kangen dicium keningnya olehmu.
Aku kangen semua kejutan yang kamu berikan kepadaku.
Aku kangen tatapan matamu yang serius tapi mempesona, selalu berhasil membuatku deg-degan gak karuan.
Aku kangen ucapan selamat malam darimu.
Aku kangen semua VN yang maharomantis darimu.
Aku kangen melihatmu akrab dengan adik-adikku.
Aku kangen dijaga olehmu.
Aku kangen dirangkul olehmu.
Aku kangen diperhatiin kamu.
Aku kangen disayang kamu.
Aku kangen dipegang tangannya dengan begitu eratnya olehmu, seakan kamu gak mau ngelepasin aku.
Aku kangen dinyanyiin kamu.
Aku kangen dipanggil,"sayangnya aku, manisnya aku, cantiknya aku, cintanya aku" oleh kamu.
Aku kangen kamu, Lik. Aku kangen kamu.

Senin, 24 Juni 2013

Coba Dipikir Lagi

Rasa sakitnya sudah tidak terlalu terasa. Tidak seperti waktu itu. Lukanya lama-kelamaan mulai mengering, walaupun akan meninggalkan bekas bagaimanapun juga. Sudah waktunya aku mulai bangkit, aku tak mau terpuruk dan tersungkur terus-menerus. Seperti waktu itu, aku bangkit sendiri. Iya, sendiri. Hanya aku dan waktu yang membangkitkanku dari keterpurukan ini. Selalu seperti ini.

Sempat terpikir olehku, apa yang akan dipikirkan oleh orang-orang tentang diriku setelah kejadian ini? Tidakkah kamu ingat? Tidakkah kamu tau ceritaku? 2kali sudah posisiku seperti ini. Seakan aku hanya dijadikan bahan pelarian. Tidakkah kamu sadar akan hal itu? Tak sempatkah kamu memikirkan itu? Pertanyaan itu selalu lewat dipikiranku. Cukup membuatku sedih dan kurang percaya diri nantinya. 

Aku bingung di lampu kuning ini, menandakan aku harus hati-hati; berhenti atau jalan terus. Sedangkan kamu? Iya, kamu. Kamu memilih untuk berputar balik arah. 
Tidakkah kamu ingat dengan kata-katamu waktu itu? Mungkin kamu lupa. Tapi aku tetap ingat kok :) Aku tak mau berpikir negatif tentangmu. Kamu tau aku.


"Tegar berarti memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri, tetap tegak walau banyak yang membuatmu goyah."


Jumat, 21 Juni 2013

Ibarat Dodge Ball

Jika kamu bertanya, bagaimana keadaanku? Bagaimana perasaanku?
Apakah aku masih harus menjawab pertanyaan mahakonyolmu itu?
Kenapa harus terpikirkan olehku "Jika kamu bertanya"? Padahal aku tau, kamu gak akan pernah bertanya seperti itu disaat seperti ini.
Mungkin aku sedih, mungkin aku galau, tapi aku sadar. Untuk apa? Toh kamu pun gak bakal mau tau aku sedang apa ataupun bagaimana.

Aku gak bisa bermain dodge ball yang selalu saling balas setiap pemainnya memegang kendali bola. Aku bukan termasuk kedalam pemainnya. Aku hanya penonton yang hanya bisa duduk di kursi penonton, diam, menikmati suasana, terbawa suasana permainan, yang terkadang terbawa emosi sampai-sampai ingin menjadi bagian dari permainannya. Tapi aku sadar, aku gak ahli kaya gitu.
Ingin rasanya membalikan semua kata-kata yang telah kamu ucapkan padaku kala itu. Tapi aku gak bisa. Aku sayang kamu. Aku sadar, aku hanya seorang penonton. Cukup sekali saja kesalahan yang aku perbuat ke kamu. Yang sudah sangat fatal sampai-sampai aku gak punya kesempatan untuk memperbaiki kesalahanku itu. Ingin rasanya aku bertanya,"kamu masih punya hati, kan? Logika?" Tapi aku tau, kamu selalu tau apa yang terbaik; untuk kamu, untuk kita kala itu.
Aku pernah mencoba bertahan, tapi tak kau tarik. Disitu aku paham bagaimana posisimu kala itu. Memang sangat sakit. Tapi aku akan terus mencoba walau hanya dengan serpihan diriku, ampas dari semangatku. Aku masih sering menangis. Iya, karena kamu. Cewek kuat gak bakalan nangis. Aku belum kuat, ada waktunya nanti dimana aku sudah gak akan menangisi apa-apa tentang kamu ataupun kita.
Tidak pernahkah kamu berpikir? "Apakah aku menyakitinya jika aku seperti ini? Jika aku balas bbmnya dengan kalimat seperti ini?" Tidak pernahkah pertanyaan itu terlintas olehmu? Walau hanya sekejap?
Kamu pernah bilang sesuatu tentang rasa sakit hati. Bolehkah aku bilang kalau aku gak percaya dengan teori kamu yang kamu bilang ke aku kala itu? Iya, aku gak percaya.
Kamu mungkin udah seneng, karena ada seseorang yang selalu menantimu. Iya, menanti kamu saat kamu sama aku. Aku gak bisa bilang kalau aku seneng kalau kamu udah seneng. Engga, aku gak bisa semunafik itu. Maaf.

Disaat kamu sudah open new tab, aku masih tetep not responding.
Dulu kita jalan bersama; bersebelahan, berdampingan. Kamu pernah jatuh, tapi sekarang sudah ada orang yang membantumu kembali berdiri dan membopongmu bersamanya. Lain diposisiku, aku jatuh, dan melihatmu pergi bersama orang yang membantu bangkit. Aku tersungkur, dan belum bisa bangun. Cuma aku sendiri yang bisa membangunkan diriku. Iya, aku sendiri. Aku biasa seperti ini. Ingat kata-katamu yang mengibaratkan diriku sewaktu kita belum menjadi love bird? Aku termasuk orang yang mudah tercebur, tapi aku bisa bangkit, keluar dari kubangan itu, dan aku bisa mengeringkan tubuhku sendiri tanpa memikirkan untuk tetap terus basah kuyup. Aku sayang kamu. Aku tunggu kamu, aku disini. Kapanpun kamu butuh aku, aku disini. Aku gak mau munafik, aku butuh kamu. Tapi kondisi gak memungkinkan aku untuk bilang itu ke kamu sekarang. Karena apa? Aku tau akan percuma. Nikmati love lifemu lagi, ya. Aku gak akan ngusik kamu sama dia. Aku gak mau image yang keluar untukku sebelum ini muncul lagi. Mereka belum tau cerita kita. Aku sayang kamu. I'll hold on with what I believe before, with what you've said then.

Kamis, 20 Juni 2013

Unstable Feeling

Pernah gak sih ngerasain rasanya punya feeling akan sesuatu dan itu mulai berubah menjadi real? Biasanya perasaan kaya gini tuh sering dirasain kalo lo megang kupon undian terus itu undiannya lagi mau diambil dari dropbox atau pas lagi arisan lebih simplenya. Iya, itu termasuk yang senengnya. Yang sedihnya? Mau cerita juga rada sedih. Takut. Takut nangis lagi, takut perasaan yang gak tentu mau diapain muncul lagi. Udah muncul sih sebenernya, udah terlanjur nangis juga-_- Cuma 1 pertanyaan yang lari-lari daritadi,"GUE BISA APA?". Mau ntarnya gue bilang,"Gapapa. Gue ikhlas kok. Gue seneng elu seneng." juga percuma. Munafik banget. Jelas. Gue gak akan gapapa, pasti gue kenapa-napa kalo pun gitu. Gue seneng elu seneng? Iya, elu seneng. Gue sih sebenernya gak seneng, hahahahahaha. Udah gini mah gak perlu munafik-munafik lah.

Semua kata-kata yang terlontar dari mulut dan caramu membalas bbm termasuk cakaran buat aku tiap kali kamu kaya gitu. Tidak membuat hancur ataupun mati. Hanya meninggalkan perih dan bekas luka.

Sabarku belum habis.
Aku bisa apa? Kesabaran dan kemahabodohanku hanya dipisahkan oleh seutas garis tipis. Selalu ada pro dan kontra, di satu sisi,"Sabar, Yuu. Kamu tau dia motivasi dan semangatmu. Dia gak ilang seutuhnya. Kamu masih punya sosoknya walau hanya berupa suara yang selalu bisa kamu dengar di setiap pagi untuk membuka harimu dan di setiap malam untuk menutup lelahnya harimu." Iya, suaranya yang selalu berhasil membuatku nyaman. Aku tau itu percuma, karena it doesn't mean anything anymore. Di sisi lain,"Udah, Yuu. Kamu harus nyerah. Kamu gak sekuat itu. Mau sampai kapan kamu gini terus? Mau sampai kapan kamu biarin hal kaya gini merusak mood dan harimu secara tiba-tiba?"

"If it still hurts, then you still care"

It still hurts until now, this minute, this second. Every second that passed by. Would this be last forever feeling? :'| I'll keep what we've said before kok. Ehehehe<3 p="">


Senin, 17 Juni 2013

Gloomy Morning

It's still 7:19 AM here. Dan gue udah di depan laptop, membiarkan jari-jemari ini nyalurin apa yang gue gak bisa omongin :')

"Good morning, sayaaang. Selamat pagi, sayaaang" kalimat itu yang keluar pertama kali di salah satu VN yang gue simpen. Adem, nenangin, selalu berhasil bikin gue nyaman; as always. Aku kangen kamu :''
Mau ketemu kamu, mau peluk kamu. I wish I have a second chance.
"Assalamualaikum, aku kangen sama kamu. Aku bener-bener kangen sama kamu." Selalu ngeplay VN ini. Kenapa? Karena, seakan kangen gue terbalaskan kalo denger suaranya bilang kangen gini.
I messed up everything. Sikap dinginnya jadi tamparan buat gue. Dengan balasan singkat dia, tiap kali gue bbm. Nyesek sih, tapi gue gapapa kok :') Dengan sikap dia yang selalu mengabaikan tiap kali gue bilang,"aku kangen kamu :(" gue tetep gapapa :') Gak kuat sebenernya. Gue coba tahan karena, ada yang pernah bilang,"ngadepin aku ya cukup kuat batin aja sih, yaaang." Gue mungkin salah, salah banget malah. Gue mau berusaha buat memperbaiki semuanya, walaupun selalu ditolak mentah-mentah :') walaupun gak ada kesempatan. Gapapa. Gue akan tetep berusaha.
Gapapa kok kalo gue udah gak ada yang ngingetin,"jangan lupa subuhnya ya,sayaang" "jangan lupa makan siangnya" dan kalimat familiar yang selalu bikin seneng tiap harinya. Seenggaknya, gue akan tetep ngingetin dia. Seakan gue tenang banget kalo udah ngingetin ini itu ke dia :''
Udah gak ada kalimat,"aku sayang banget sama kamu yuu :*" di setiap akhir bbm dia. Walaupun sampai sekarang gue masih sering bbm gitu ke dia. Gak digubris sih sama dianya. Tapi, gapapa. Cuma mau dia tau aja kok kalo gue sayang dia :'D
hhhh,galau lagi kan

Minggu, 16 Juni 2013

We Gave Up Too Early

With this swelled eyes and this red nose. I decided to post how I feel right now. I feel horrible,such in a mess. I'm glad that I'm home alone now. I keep on my silence and suddenly cry over and over. I've done this for so many times and for the same reason I guess. Yap, a guy. "We" haven't too long with "our" relationship yet. -It's 2months- But, how come I cried this hard? I didn't know the answer either.
I feel like I'm lost. I didn't know where to go. Endure this horrible feeling on silence -like as I always did- Stupid me. I always thought that I'm tough strong girl. But, the fact? I'm not that tough strong girl. I'm really such in a mess. I didn't know what should I do after this. I'd rather telling how I feel this way. I think it's so much better. I'm typical I'll correct you if you're wrong. If I didn't,then I'm agree with you. I'll complain if I have to. But, when I don't. It means I'm into you. Guess some people had misunderstanding about my personality. Yeah,some people.
I think I've to back to my own game. 'Cause there's no us again. Being careless to people I care the most. At least, I should try. 'Cause it's not use,he disappointed with me already. Thanks for giving me choices to hold your right hand or your left hand then. Thanks for caring, protect, keep me feel safe eventhough just for 2month. I'm glad I had you once. Thanks for every single new experience that we've been done.Together. You're the first guy that had been given me all of it. Thanks for your advice to make me better on my birthday. Thanks for take attention with that "lampu ijo" tweet :') Thanks for the jacket that you gave and wore it to me. Thanks for the roses,you know what? you're the first guy who give it to me. Thankyou. Thanks for loving my brothers as well. You're also the first guy who really close to my brothers. Thanks for the sweetest moment that we've been through. We sang a song,both of us. Thanks for telling me that you won't leave me. Thanks for that beach thing :') Thanks for hugging me well. I love the feeling. Thanks for accompany me for every single day of my life. It won't be the same anymore after this. I should realize and I should know it before.
We gave up too early for "us". Sorry for letting you down too far. Sorry for being this quite. Sorry for making you cry to stupid things. Sorry for making you to be like this all the time. I'm sorry,but I love you :')
Sorry for being this introvert person. Sorry for making you disappointed. I didn't mean to. You always wondering to have doraemon's door. I guess I need his time machine one. I would fix myself and prepare to meet you. So, you don't have to feel this way. I wish I can get that one.
please let me stop crying,yaAllah :') and give me the strenght to arrange myself from the start. give me a direction to a better way just by myself and Your will,yaAllah :'''''''')

guess I'll have this unfinish posting in my draft :')