Mungkin aku harus mundur, mungkin aku harus mengalah, mungkin aku sudah seharusnya membiasakan diri tidak bergantung olehmu, mungkin aku harus ikhlas, mungkin aku harus rela melepasmu, mungkin sia-sia caraku untuk membuktikan niatku padamu, mungkin sudah saatnya membuka lembaran baru tanpa kamu, mungkin..........
Semuanya masih terikat oleh kata "mungkin". Iya, mungkin kamu sudah benar-benar menutup diri untukku. Mungkin sudah saatnya aku menelan pil pait love life-ku, ditinggal orang yang aku sayang disaat aku mulai sayang, ditinggal orang yang selalu menemaniku selama 2bulan itu, dimasabodokan oleh dia yang dulu sangat peduli padaku, diabaikan semua ungkapan rindunya oleh dia yang selalu memanjaku;dulu, ditinggal orang yang aku sayang kembali pada wanita sebelum aku, disakiti sedemikian rupa perasaannya.
Aku tak pernah menyalahkanmu, aku tak pernah kecewa padamu, aku tak pernah berburuk sangka padamu. Karena, aku tau, disaat kamu seperti itu, itu bukan kamu yang aku kenal. Kamu yang selalu ramah, kamu yang selalu membuatku tersenyum, kamu yang selalu dewasa, kamu yang selalu sempurna di mataku. Iya, itu pandanganku untukmu. Kalau memang, melepasmu dan merelakanmu adalah satu-satu cara agar kamu kembali padaku? Harus aku akui, walaupun sebenarnya susah. Aku ikhlas, akan aku coba. Susah sebenarnya setelah kamu memberikan satu harapan besar itu padaku. Mungkin kamu paham maksudku.
sok berjiwa cinta banget lu wakakakakaka
BalasHapus